Lulusan STM Brawijaya Sukses Modif Mobil BBM Menjadi LPG, Irit Bahan Bakar Hingga 80 Kilometer per Tabung - Warta Global Jatim

Mobile Menu

Entertainment

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Lulusan STM Brawijaya Sukses Modif Mobil BBM Menjadi LPG, Irit Bahan Bakar Hingga 80 Kilometer per Tabung

Thursday, 18 December 2025
Mobil dan motor hasil experiment 
Jatim.wartaglobal.id|BATU - Seorang remaja lulusan STM Brawijaya bernama Muhammad Dhani Akhiruddin telah mencatat prestasi dengan memodifikasi mobil bahan bakar BBM menjadi gas LPG melalui eksperimen mandiri dan sukses . Kegiatan modifikasi ini dilakukan sejak tahun 2024 ketika Dhani mulai mengeksplorasi ide tersebut dan kini telah diaplikasikan pada berbagai mobil, termasuk yang beroda penggerak belakang (RWD).
 
Ide modifikasi ini muncul bahkan sebelum Dhani memiliki mobil sendiri. "Sebenernya aku dapet ide itu malah sebelum punya mobil. Dulu pengen banget punya mobil, soalnya punya anak hujanan, ini kan kasihan ya, kecil-kecil," ujar Dhani menjelaskan alasan awal terciptanya gagasan untuk mengubah sistem bahan bakar mobil agar lebih irit dan terjangkau.
 
 
Inspirasi lebih lanjut datang ketika Dhani melihat postingan di salah satu grup sosial media tentang installer yang mengubah sistem bahan bakar dari BBM ke LPG. Dari situ, dia mulai mempelajari dan mengembangkan teknologi tersebut secara mandiri, tidak hanya mengikuti contoh tetapi juga menyesuaikannya dengan kondisi mesin berbagai tipe mobil.
 
 
Hasil modifikasi menunjukkan efisiensi yang luar biasa. Untuk mobil 1000cc miliknya sendiri (bernama Ceri), satu tabung LPG mampu menempuh jarak antara 60 hingga 80 kilometer. Perbandingan konsumsi dengan BBM sangat signifikan: di kota, BBM hanya mampu menempuh 10-12 kilometer per liter, sedangkan di luar kota mencapai 15 kilometer per liter.
 
 
Terdapat perbedaan signifikan ketika teknologi ini diterapkan pada mobil tua dan mobil tahun muda. Menurut Dhani, "Signifikannya kalau mobil tua itu setting aja terlalu sulit sampai ketemu performa maksimal, sedangkan mobil baru kadang-kadang mesinnya masih sehat jadi lebih mudah." Namun, modifikasi ini tidak mempengaruhi sistem kelistrikan mobil karena hanya berfungsi sebagai penyuplai bahan bakar tanpa mengubah mesin apapun.
 
 
Meskipun sukses dalam hal irit, teknologi ini memiliki batasan dalam hal performa. "Kalau buat pegunungan atau tanjakan, rancangkan powernya kurang," katanya. Sampai saat ini, modifikasi ini hanya telah diuji pada mobil beroda penggerak belakang (RWD) dan belum pernah diterapkan pada mobil beroda penggerak depan (FWD).
 
 
Produk dan jasa modifikasi Dhani telah menjangkau konsumen di berbagai daerah, bahkan hingga Sumatera (seperti Serdang) dan Jawa (seperti Majalengka, Mojokerto). Dia menjual alat pendukung seperti mixer melalui jalur online dan menerima permintaan setting dari jauh-jauh. Orang tahu tentang usahanya melalui postingan yang dia unggah di Instagram.

 
Dhani, yang lulus dari STM Brawijaya tahun 2014, mulai mengeksplorasi teknologi ini sejak tahun itu. Meskipun dia baru memulai pengembangan sendiri pada tahun tersebut, teman-temannya telah menggunakan sistem serupa selama 6 hingga 10 tahun. Alat utama yang digunakan adalah regulator yang bekerja sama dengan reducer, mirip dengan sistem pada kompor rumah tangga.
 
 
Harapan Dhani dengan menciptakan teknologi ini adalah untuk membantu UMKM dan warga Kota Batu yang belum banyak mengetahui tentang modifikasi ini. "Harapan saya semoga bisa membantu UMKM, yang saya utamakan itu untuk UMKM, niaga, contoh kayak kemarin ada orang jualan telur itu kan terlalu boros, menurut saya sangat murah lah," jelasnya mengenai tujuan utama usahanya.[fer]