
Pertemuan strategis tersebut dipimpin langsung oleh Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Nanang Haryono, Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo Pambudi Sukarno, dan Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata. Rakor ini dibuat sebagai respons cepat atas prediksi lonjakan mobilitas masyarakat dan wisatawan yang akan memadati wilayah Malang Raya.
AKBP Andi Yudha Pranata menjelaskan bahwa Operasi Lilin Semeru 2025 akan mengedepankan pendekatan preventif dan preemtif. Fokus utama operasi tahun ini meliputi tiga hal penting: pengamanan jalur mudik dan wisata, pencegahan aksi terorisme, serta kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
"Secara khusus, aspek mitigasi bencana menjadi perhatian serius mengingat adanya potensi cuaca ekstrem," ujarnya. Polres Batu telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengantisipasi kejadian seperti tanah longsor.
Di Kota Batu sendiri, tantangan utama yang dihadapi adalah pariwisata. Data menunjukkan tren peningkatan okupansi hotel di Kota Batu yang saat ini telah mencapai angka 73 hingga 80 persen.
"Dengan total kapasitas hampir 10 ribu unit kamar hotel, arus kendaraan yang masuk ke Kota Batu diperkirakan mencapai 15 ribu unit setiap akhir pekan," jelas AKBP Andi Yudha. Kondisi ini dipastikan akan berdampak pada kepadatan lalu lintas, terutama di titik-titik simpul penghubung antara Batu dan Malang.
Untuk mengatasi masalah kepadatan lalu lintas dan memastikan keamanan, Polres Batu telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas dan penguatan pengamanan di semua objek wisata, sembari terus berkoordinasi dengan para pelaku usaha pariwisata.
Dalam Rakor Lintas Sektoral ini, semua pihak sepakat untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam memetakan potensi gangguan Ketertiban Umum dan Keamanan Masyarakat (Kamtibmas) serta mengoptimalisasi komunikasi publik agar masyarakat mendapatkan informasi secara real-time.
Melalui kolaborasi antara TNI-Polri, Pemerintah Daerah, dan seluruh pemangku kepentingan, Malang Raya berkomitmen menghadirkan pengamanan yang humanis dan profesional. Tujuannya adalah untuk memastikan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 berlangsung aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh lapisan masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung.[fer]


.jpg)