
NGANJUK, Warta Global Jatim.id
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi turun gunung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kertosono, yang beberapa waktu lalu viral penanganan pasien BPJS dinyatakan dipulangkan sebelum kondisi sepenuhnya pulih
Bupati Marhaen saat ditemui seusai sidak di RSD Kertosono mengatakan, hari ini kita memang menindaklanjuti viralnya berita yang ada di media online , terkait penanganan pasien BPJS yang beberapa lalu di rawat di RSD Kertosono sehingga tidak terjalin komunikasi yang tidak efektif Miss Komonikasi,yang mana ada salah satu seseorang masuk ke dalam bertanya dan wawancara seterusnya, dan bicara baik baik tidak marah marah, dan siapapun yang datang tetep diapresiasi
Menurut Marhaen, tadi kita rapat satu gabungan yang mana pemilik, Bupati dan Wakil Bupati, Dewan Pengawas dari management RSD Kertosono, dari Komite Medik, Komite Keperawatan, Kepala Ruangan untuk tim khusus Reformasi pengelolaan Rumah Sakit Kertosono yang kita tunjuk Mas Wabub Tri Handy untuk koordinatornya yang mana tim timnya dari beberapa unsur nantinya dijadikan satu, nantinya saya yang akan mengawal
"Sidak ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi RSUD Kertosono dan mengambil langkah tegas dengan membentuk tim Reformasi pengelolaan rumah sakit Kertosono," ujar Bupati yang akrab dipanggil Kang Marhaen kepada awak media, Senin (8/12/2025)
Disinggung terkait musibah meninggalnya pasien BPJS yang pernah dirawat di RSD Kertosono atas nama Alfinas dari Desa Kelurahan, Kecamatan Ngronggot, Kang Marhaen mengucapkan innalillahi wa innalillahi roji'un yang meninggal di RS Madiun yang mana kabar meninggalnya pasien jauh hari diberi info dari dokter yang merawat, yakni dr Hariyono penyakit tersebut sangat berbahaya yang tidak disampaikan ke siapapun takutnya mengganggu psikolog keluarganya karena mengidap leukimia yang mana di RSD Kertosono tidak mendukung
"Saya atas nama Bupati belasungkawa atas musibah ini, Kami juga akan memberikan sumbangsih kepada keluarga korban, memang penyakit yang diderita almarhum tergolong berat, yakni leukemia yang mana di RSD Kertosono tidak memadai untuk pengobatan," Terang Kang Marhaen
Terkait pelayanan RSD Kertosono yang banyak dikeluhkan, apa langkah Pak Bupati untuk intervensi sehingga kepercayaan masyarakat kembali pulih, Kata Bupati, Secepatnya kita akan membentuk tim khusus, seperti pasien datang kita kawal, dan kita beri waktu satu minggu dari sekarang untuk bersama-sama mengawal dengan beberapa unsur yang kita bentuk untuk memperbaiki RSD Kertosono
Terkait tidak ada komunikasi antara management dan media, Kata Bupati karena tidak adanya pemahaman dan mainside nya harus ramah, apalagi nada tinggi, harusnya tidak boleh terjadi seperti itu meskipun dalam kondisi apapun.
" Dengan tim yang nanti dibentuk, semoga bisa ada komunikasi terjalin bak, baik management dan media," Ucap Kang Marhaen
Harapan kita, RSD Kertosono kembali ke fungsi awal dan bisa melayani masyarakat, dan pentingnya membentuk tim khusus Reformasi pengelolaan," Tutup Bupati (team)


.jpg)