SRAGEN, WARTAGLOBAL.id -- Perangkap tikus beraliran listrik kembali menelan korban jiwa di Sragen, kali ini menimpa Kartini (67), seorang petani dari Dukuh Nginggil RT 13, Desa Baleharjo, Kecamatan Sukodono. Peristiwa tragis itu terjadi di areal sawah miliknya di Dukuh Sampang RT 21, Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, pada Jumat (26/4/24) sekitar pukul 08.30 WIB.
Kasi Humas Polres Sragen, Iptu Suyana, yang mewakili Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam, menjelaskan bahwa korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga setempat bernama Suyatno (46) yang sedang berada di sawah. Suyatno menemukan Kartini tergeletak tak bernyawa di pinggir sawah dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat, yang juga merupakan anggota Polri.
"Pihak berwenang lalu membawa korban untuk mendapatkan pertolongan pertama di rumah warga sekitar. Kejadian ini juga dilaporkan ke Polsek Sukodono," kata Suyana saat dihubungi, Sabtu (27/4/24).
Petugas dari Polsek Sukodono dan anggota Koramil Sukodono segera merespons ke lokasi kejadian. Setelah diperiksa oleh tim Puskemas Sukodono yang dipimpin oleh dokter Susana Novi Ratih Kristiani, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Kartini. Ia dinyatakan meninggal akibat tersengat listrik dari perangkap tikus yang dipasang di sawahnya.
Meskipun keluarga korban menolak untuk melakukan autopsi, mereka menerima penyebab kematian sebagai musibah. Jenazah Kartini kemudian dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
Polres Sragen telah memberikan imbauan kepada para petani agar tidak menggunakan perangkap tikus beraliran listrik di persawahan. Pasalnya, jebakan semacam itu telah terbukti sering kali mengakibatkan korban jiwa, seperti yang dialami oleh Kartini.
(Joko Susilo)