jatim.wartaglobal.id - BATU. Para pekerja operator mesin pembakar sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung Batu merasakan ketidaknyamanan dan kekhawatiran akibat kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) saat menjalankan tugas mereka. Setiap hari, para pekerja ini terlibat dalam proses pembakaran sampah tanpa dilengkapi dengan perlindungan yang memadai. Keluhan ini mencapai puncaknya ketika salah seorang pekerja mengalami luka bakar serius di wajahnya akibat terkena percikan dari proses pembakaran sampah.
Budi Slamet, seorang pekerja operator mesin pembakar sampah di TPA Tlekung dan warga Desa Tlekung, menyatakan kegelisahannya terkait kondisi kerja yang berisiko tinggi ini. Menurutnya, para pekerja telah merasakan kecemasan selama puluhan tahun karena sering terjadi insiden terbakarnya pekerja akibat kurangnya perlindungan seperti APD, seragam, dan sepatu saat bekerja. Budi menyoroti kebutuhan akan keselamatan yang masih belum terpenuhi dalam lingkungan kerja mereka.
Insiden tragis yang menimpa rekan Budi, Andika Agus Saputra, bermula ketika ia terkena percikan gas saat membakar sampah botol kaleng. Kejadian ini menjadi salah satu dari sejumlah musibah serupa yang terjadi secara berulang akibat ketidaksesuaian APD yang disediakan. Meskipun telah mengajukan permohonan terkait APD dan pemeriksaan kesehatan kepada pihak terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Batu dan Dinas Kesehatan, permintaan ini belum mendapatkan realisasi yang memadai.
Pihak DLH Pemkot Batu dinilai kurang responsif terhadap keluhan dan permintaan para pekerja. Tanggapan yang hanya menyerukan kesabaran tanpa tindakan nyata menunjukkan ketidakpedulian terhadap keselamatan dan kesejahteraan para pekerja di TPA Tlekung. Perlindungan yang minim, termasuk kebutuhan dasar seperti hand sanitizer, masker, sarung tangan, helm, sepatu safety, dan APD lainnya, menimbulkan ketidakamanan dan kekhawatiran yang menghantui para pekerja setiap harinya.
Para pekerja berharap agar Pemerintah Kota Batu melalui DLH dan Dinas Kesehatan dapat memberikan perhatian serius terhadap kondisi mereka. Permintaan sederhana untuk APD yang memadai bukanlah permintaan berlebihan, melainkan langkah penting demi keselamatan dan kesejahteraan para pekerja. Kepedulian dan tindakan nyata dari pihak berwenang diharapkan dapat mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerja di TPA Tlekung.
Hingga saat ini, Kepala DLH Pemkot Batu, Muji Dwi Leksono, belum memberikan tanggapan terkait keluhan dan permintaan para pekerja. Keberlanjutan dari kondisi ini menimbulkan keprihatinan terhadap keselamatan dan kesejahteraan para pekerja di TPA Tlekung. Penanganan yang tepat dan responsif dari pihak berwenang menjadi kunci dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan para pekerja di lingkungan kerja yang berisiko tinggi seperti TPA Tlekung.
(fri)
KALI DIBACA