
Salah satu siswa SMPN 1 Wedi Klaten saat di evakuasi ke rumah sakit diduga keracunan usai makan menu Makan Bergizi Gratis, Rabu (8/10/25).
KLATEN, WARTAGLOBAL.id --
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 1 Wedi, Kabupaten Klaten, berujung insiden yang tak diinginkan. Belasan siswa dilaporkan mengalami gejala pusing, mual, muntah, dan lemas usai menyantap menu makan siang, pada Rabu (8/10/2025).
Para siswa yang mengalami gejala tersebut segera dievakuasi ke Puskesmas Wedi untuk mendapatkan pertolongan medis. Berdasarkan laporan dari BPBD Klaten pada pukul 15.53 WIB, terdapat 16 siswa yang diduga mengalami keracunan makanan dari program MBG tersebut.
Setelah menjalani pemeriksaan, tiga siswa telah diperbolehkan pulang, empat masih dirawat di puskesmas, dan sembilan lainnya dirujuk ke rumah sakit guna menjalani observasi lebih lanjut.
Salah satu siswi, Intan, menceritakan bahwa dirinya mulai merasa tidak enak badan tak lama setelah menyantap lauk ayam dalam menu makan siang itu.
“Awalnya ayamnya terasa biasa saja, tapi lama-kelamaan jadi aneh, seperti sudah basi,” ungkapnya dengan wajah pucat.
Menu makan bergizi gratis hari itu disebut berisi nasi, sayur, lauk ayam, dan susu. Dugaan sementara mengarah pada kemungkinan makanan yang sudah tidak layak konsumsi, namun penyebab pastinya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, dr. Anggit Budhiarto, membenarkan adanya kasus dugaan keracunan tersebut. Ia menjelaskan bahwa tim Dinkes Klaten telah mengambil sampel makanan dari lokasi untuk diteliti.
“Kami sudah mengirimkan sampel makanan ke laboratorium. Hasil uji inilah yang akan menentukan penyebab pastinya,” jelas dr. Anggit.
Pihak Dinas Kesehatan juga terus memantau kondisi seluruh siswa yang terdampak, sembari melakukan koordinasi dengan pihak sekolah serta puskesmas agar penanganan berjalan optimal.
Insiden ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah, mengingat program MBG seharusnya bertujuan meningkatkan asupan gizi pelajar, bukan justru membahayakan kesehatan mereka. (Joko S)