"Presiden Prabowo Gaungkan Indonesia Incorporated di Retret KADIN 2025, Bamsoet: Sinergi Pemerintah-Swasta Kunci Hadapi Tantangan Global" - Warta Global Jatim

Mobile Menu

Entertainment

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

"Presiden Prabowo Gaungkan Indonesia Incorporated di Retret KADIN 2025, Bamsoet: Sinergi Pemerintah-Swasta Kunci Hadapi Tantangan Global"

Monday, 11 August 2025

 BOGOR | WARTAGLOBAL.ID - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mewujudkan *Indonesia Incorporated*, sebuah konsep strategis untuk memperkuat daya saing bangsa. Pesan ini disampaikan dalam pembekalan Retret KADIN 2025 di Hambalang, Bogor, Jumat (8/8/25), yang dihadiri elite pengusaha dan pimpinan KADIN Indonesia.  


Dalam acara tersebut, Presiden Prabowo menekankan perlunya menghilangkan ego sektoral antara kementerian, lembaga, dan dunia usaha. "Kita harus bergerak dalam satu komando, satu visi, untuk mencapai Indonesia yang maju dan berdaulat," ujarnya. Ajakan ini langsung mendapat dukungan penuh dari Ketua MPR RI ke-15 sekaligus Wakil Ketua Umum KADIN Bambang Soesatyo (Bamsoet), yang menyebut *Indonesia Incorporated* sebagai solusi menghadapi persaingan global.  


Bamsoet menjelaskan, konsep ini mengadopsi kesuksesan negara seperti Jepang dengan *keiretsu* dan Korea Selatan melalui *chaebol*, di mana pemerintah dan swasta bersinergi membangun ekonomi. "Presiden Prabowo ingin Indonesia mencontoh model ini, tetapi disesuaikan dengan karakter bangsa kita," ujarnya. Hadir dalam retret ini sejumlah tokoh pengusaha, seperti Anindya Bakrie, Aburizal Bakrie, James Riady, dan pimpinan KADIN daerah.  


Menurut Bamsoet, *Indonesia Incorporated* bukan sekadar wacana, melainkan kebutuhan mendesak untuk menyatukan langkah strategis. "KADIN siap memastikan dunia usaha sejalan dengan kebijakan pemerintah, demi terwujudnya Indonesia yang sejahtera dan bermartabat," tegasnya. Ia juga mendorong pembentukan satgas khusus di bawah Presiden untuk mengoordinasikan implementasi konsep ini.



Kolaborasi tersebut, lanjut Bamsoet, harus ditopang dengan reformasi birokrasi dan reposisi BUMN. "BUMN harus fokus pada sektor strategis, bukan bersaing dengan swasta di bidang yang sudah kompetitif. Perannya sebagai katalisator, bukan penghambat," paparnya. Hal ini dinilai krusial untuk menciptakan iklim usaha yang efisien dan adil.  

Retret KADIN 2025 menjadi momentum penting bagi konsolidasi dunia usaha menyambut arahan Presiden. Anindya Bakrie, Ketum KADIN, menyatakan kesiapan lembaganya menjadi jembatan antara pemerintah dan pelaku bisnis. "Dengan *Indonesia Incorporated*, kita bisa mempercepat transformasi ekonomi," ujarnya.  

Para pengusaha senior seperti MS Hidayat dan Osman Sapta turut menyambut positif gagasan tersebut. Mereka berharap sinergi ini bisa mengatasi tantangan seperti regulasi tumpang tindih dan birokrasi yang rumit, yang selama ini menghambat investasi.  

Dengan komitmen kuat dari pemerintah dan KADIN, *Indonesia Incorporated* diharapkan menjadi fondasi baru pembangunan ekonomi. "Ini era kolaborasi, bukan kompetisi internal. Bersatu, kita bisa wujudkan Indonesia sebagai raksasa ekonomi dunia," pungkas Bamsoet menutup diskusi. [fer]