
BREBES, WARTAGLOBAL.id -- Perkumpulan Lembaga Bahasa Korea di Indonesia (PELBAKORI) baru-baru ini menggelar Seminar dan Rakernas II tahun 2025 di Hotel Dedy Jaya Brebes, Sabtu (9/8/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta, termasuk Kadis Naker Brebes, LPK seluruh Indonesia, dan sekitar 60 CPMI dan PMI Purna dari berbagai wilayah Indonesia.
Ketua Umum PELBAKORI, Mohammad Rosyidi,S.Ag menyatakan bahwa permasalahan penumpukan CPMI terjadi karena tidak sesuainya kompetensi yang dibutuhkan di luar negeri dengan kemampuan yang dimiliki oleh CPMI. Ia berharap bahwa dengan adanya evaluasi dan diskusi antara pihak-pihak terkait, dapat ditemukan solusi untuk mengatasi permasalahan penumpukan CPMI.
Rosyidi juga membahas tentang pentingnya meningkatkan kompetensi bahasa Korea untuk pekerja migran Indonesia yang ingin bekerja di Korea Selatan. Ia juga membahas tentang kerja sama antara lembaga pelatihan bahasa Korea dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pekerja migran Indonesia. PELBAKORI telah berkolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk memberikan motivasi dan meningkatkan kualitas CPMI.

Rosyidi juga membahas tentang potensi devisa yang dapat diperoleh dari pekerja migran Indonesia di Korea Selatan. Ia menjelaskan bahwa gaji pekerja migran Indonesia di Korea Selatan dapat mencapai 24 juta rupiah per bulan, belum termasuk lembur dan tunjangan sosial.
Rosyidi berharap bahwa pemerintah dapat menjadikan program ini sebagai prioritas dan memberikan perhatian lebih pada peningkatan kualitas pekerja migran Indonesia. Ia juga berharap bahwa pemerintah dapat meningkatkan kuota dan keterserapan pekerja migran Indonesia di Korea Selatan.
Dengan adanya Rakernas dan Seminar Nasional ini, PELBAKORI berharap dapat menemukan solusi efektif untuk mengatasi penumpukan data roster CPMI Korea Selatan. Dengan demikian, CPMI dapat segera bekerja di Korea Selatan dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
PELBAKORI juga berharap bahwa pemerintah dapat memperhatikan kebutuhan CPMI dan meningkatkan kuota serta keterserapan pekerja migran Indonesia di Korea Selatan.
(Agus salim)