
SUKOHARJO, WARTAGLOBAL.id -- Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, memimpin Rapat Koordinasi Komunikasi Intelijen Daerah (Kominda) untuk menyikapi perkembangan situasi pada bulan Agustus 2025. Rapat yang digelar di Pendopo Graha Satya Praja pada Selasa (19/8/2025) tersebut dihadiri jajaran Forkopimda, para Kapolsek, Danramil, Kepala Desa, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas se-Kabupaten Sukoharjo.
Dalam arahannya, Bupati Etik menekankan bahwa bulan Agustus memiliki makna khusus karena bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI. Menurutnya, momentum tersebut harus menjadi pengingat untuk memperkuat persatuan sekaligus meningkatkan kewaspadaan terhadap dinamika sosial, politik, dan keamanan.
“Monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan situasi harus ditingkatkan. Segera laporkan jika ada potensi yang bisa mengganggu stabilitas daerah,” tegas Etik.
Ia juga menekankan pentingnya kelancaran komunikasi antarinstansi agar keputusan dapat diambil cepat dan tepat. Selain itu, rasa nasionalisme perlu digelorakan melalui kegiatan peringatan kemerdekaan, disertai peningkatan pengamanan di wilayah rawan serta kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
“Menjaga keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga kewajiban seluruh elemen masyarakat. Dengan sinergi, Sukoharjo bisa tetap aman, damai, dan kondusif,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo menegaskan komitmen jajaran kepolisian untuk memberantas praktik premanisme.
“Premanisme bukan hanya meresahkan warga, tapi juga menghambat iklim investasi. Karena itu, pemberantasannya menjadi fokus utama,” ujarnya.
Polres Sukoharjo memfokuskan penindakan pada empat aspek: pelaku, barang hasil kejahatan, lokasi rawan seperti terminal dan parkir liar, serta kegiatan ekonomi yang berpotensi terganggu. Strategi yang digunakan meliputi langkah preemtif (penyuluhan dan bimbingan), preventif (patroli dan razia), dan represif (penegakan hukum dengan penangkapan dan penyitaan barang bukti).
Kapolres juga menekankan pentingnya peran masyarakat dan kolaborasi lintas sektor. “Premanisme tidak bisa diberantas tanpa dukungan warga. Kami mengajak semua pihak aktif melapor melalui Call Center 110 Polri agar Sukoharjo tetap aman dan ramah investasi,” tandasnya. (Joko S)