Ketua DPRD Jepara Agus Sutisna, Lakukan Kunjungan ke Sentra Kerajinan Ukir Relief - Warta Global Jatim

Mobile Menu

Top Ads

Klik

Berita Update Terbaru

logoblog

Ketua DPRD Jepara Agus Sutisna, Lakukan Kunjungan ke Sentra Kerajinan Ukir Relief

Monday, 14 April 2025
JEPARA, WARTAGLOBAL.id --
Di tengah padatnya agenda kerja dan rapat, Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna, menyempatkan diri untuk melakukan kunjungan lapangan ke sentra kerajinan ukir relief di Desa Senenan, Kecamatan Tahunan, Jepara, pada Senin (14/4/25). Kunjungan ini menjadi wujud nyata kepedulian terhadap keberlangsungan seni ukir Jepara yang kini menghadapi berbagai tantangan.

Dalam kesempatan tersebut, Agus Sutisna berdialog langsung dengan para pengrajin ukir dan menyerap berbagai keluh kesah yang mereka alami. Salah satu pengukir senior, Karno yang akrab disapa Mbah Karno mengungkapkan bahwa saat ini jumlah pengrajin relief murni yang memiliki bengkel sendiri di Desa Senenan hanya tersisa sekitar 10 orang saja.

"Minat generasi muda untuk menjadi pengukir sangat rendah, ditambah lagi dengan tantangan pemasaran yang semakin sulit. Kami khawatir seni ukir Jepara bisa punah kalau tidak ada upaya serius," ungkap Mbah Karno.

Menanggapi kondisi ini, Agus Sutisna menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan keberlanjutan seni ukir Jepara melalui beberapa langkah strategis. Salah satunya adalah dengan mendorong agar seni ukir Jepara diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Harapannya, pengakuan tersebut tidak hanya mengangkat nilai seni ukir di mata dunia, tetapi juga meningkatkan nilai ekonominya dan memperkuat identitas budaya bangsa.

Selain itu, Agus juga berencana bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jepara untuk menyelenggarakan event furniture berskala internasional secara rutin setiap tahunnya. Langkah ini diharapkan mampu membuka akses pasar yang lebih luas bagi para pengrajin lokal, sekaligus memperkenalkan karya mereka ke tingkat global.

Namun, ia menegaskan bahwa upaya tersebut tidak akan maksimal tanpa dukungan dan keseriusan dari pemerintah daerah. Beberapa hal yang menjadi perhatian utama adalah:

Pemasaran yang berkelanjutan, dalam bentuk pendampingan dan promosi terpadu;
Bantuan sosial langsung bagi pengrajin dan keluarganya, termasuk dukungan pendidikan bagi anak-anak pengukir;
Akses permodalan yang mudah dan tanpa agunan, guna memperkuat keberlangsungan usaha kerajinan.

“Harapan kami, langkah-langkah ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga dapat dijadikan sebagai bagian dari regulasi daerah yang melindungi dan mengembangkan seni ukir Jepara,” ujar Agus.

Dengan adanya perhatian dan kebijakan yang berpihak, diharapkan seni ukir Jepara dapat terus lestari dan tetap mendunia sebagai simbol keunggulan budaya dan kreativitas masyarakat Jepara. 

(Maskuri)

KALI DIBACA
Klik