JEPARA, WARTAGLOBAL.id --
Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna, menghadiri kegiatan Silaturahmi dan Halal Bihalal lintas organisasi keagamaan yang mempertemukan dua pilar besar umat Islam Indonesia: Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Acara ini berlangsung di Pendopo Kabupaten Jepara, Senin (14/4/2025). Bupati dan Wakil Bupati Jepara, serta unsur Forkopimda turut hadir.
Dalam suasana penuh kehangatan dan persaudaraan, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah sekaligus mendorong kolaborasi strategis antara organisasi keagamaan dan pemerintah daerah.
NU dan Muhammadiyah, sebagai dua organisasi Islam terbesar memiliki rekam jejak panjang dalam membangun bangsa melalui bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan sosial keagamaan.
"Silaturahmi seperti ini bukan sekadar tradisi, melainkan juga investasi sosial yang sangat bernilai. Sinergitas antarorganisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah akan menjadi kekuatan besar dalam mempercepat pembangunan di Jepara," kata Agus Sutisna.
Secara konkret, kontribusi kedua organisasi ini tampak dari berbagai lembaga yang mereka kelola. PCNU Jepara, misalnya, melalui ASKOWANU (Asosiasi Koperasi Warga Nahdlatul Ulama), memiliki 14 cabang BMT dengan total aset mencapai Rp 210 miliar per 2023.
Di sisi lain, Muhammadiyah Jepara mengelola dua rumah sakit tipe C yang menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Jepara.
Ketua DPRD menambahkan bahwa potensi besar yang dimiliki oleh NU dan Muhammadiyah harus terus dirawat dan diarahkan dalam semangat kolaboratif. “Kita tidak bisa berjalan sendiri dalam membangun daerah. Diperlukan kerja sama lintas sektor, termasuk dari organisasi keagamaan yang memiliki basis massa, jaringan luas, dan sumber daya yang kuat,” imbuhnya.
Silaturahmi dan halal bihalal lintas organisasi ini juga menjadi bukti nyata bahwa perbedaan dalam pendekatan dakwah tidak menghalangi semangat kebersamaan. Justru, keragaman tersebut menjadi kekayaan yang memperkuat persatuan dan memperkaya kontribusi umat bagi pembangunan daerah.
Dengan kegiatan ini, diharapkan terbangun sinergitas yang berkelanjutan, tidak hanya dalam konteks spiritual dan sosial, tetapi juga dalam menyusun langkah strategis untuk menjawab tantangan pembangunan di Kabupaten Jepara secara inklusif dan berdaya saing.
(Maskuri)
KALI DIBACA