SEMARANG, WARTAGLOBAL.id --
Pembangunan Jalan alternatif atau jalur tembus kawasan kampus Undip menuju kawasan Jangli, Kota Semarang, tengah menjadi sorotan masyarakat karena mengalami kerusakan meski baru dibangun. Diduga proyek tersebut banyak masalah tidak sesuai Spek dan sarat KKN.
Hal tersebut disampaikan YB Santoso Koordinator Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Jaringan Lawan Korupsi (Jalak) Jawa Tengah, Jumat (26/7/24).
Budi meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk mengkaji ulang pembangunan jalur alternatif atau jalan tembus Kampus Undip-Jangli. Hal itu menyusul kerusakan jalan yang baru saja dibangun, yakni ambles sehingga dapat membayakan pengguna jalan.
Lanjut Budi, kajian harus dilakukan lebih dulu sebelum pembangunan jalan itu dilanjutkan ke tahap kedua dan tahap ke tiga. Ia menyebut pembangunan jalur alternatif itu telah menelan anggaran mencapai Rp 50 miliar yang terbagi dalam dua tahap.
Tahap pertama pembangunan jalan akses Jangli-Undip menghabiskan Anggaran APBD Tahun 2022 sebesar 28.785.249.123,00 dengan pemenang lelang PT. Bumi Panen Makmur
Tahap kedua pada tahun 2023 ada lanjutan yang lanjutan pekerjaan tahap kedua dengan menghabiskan Anggaran APBD Tahun 2023, sebesar Rp 19.509.480.000,00 miliar.
Pada tahap ketiga, Pemerintah Kota Semarang telah melakukan lelang untuk lanjutan pekerjaan jalan Undip-Jangli dengan Pagu Rp7.291.000,000,00. Anggaran APBD Tahun 2024.
Menurut dia, kajian perlu dilakukan karena jalur alternatif atau jalan tembus Undip-Jangli yang sudah terbangun ternyata hingga sekarang masih mengalami ambles pada beberapa titik. Ia pun meminta agar jalan yang rusak atau ambles itu dicari penyebab dan solusinya agar tidak terulang.
Terkait investigasi yang kami lakukan pada pekerjaan pembangunan Akses Jalan Undip-Jangli pada tahap pertama telah kami melayangkan surat klarifikasi ke Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang.
Adapun hasil temuan kami dilapangan yakni sbb,.
1. Pembangunan Talut sebelah kanan jalan bergeser dan retak sangat panjang.
2. Talut bergeser dan jalan amblas yang dapat membahayakan pengguna jalan.
3. Pengerjaan gorong-gorong pemasangan bis U, tidak rata terkesan asal-asalan.
4. Terdapat Talut dipasang dengan batu belah, juga sudah retak-retak.
5. Terdapat pergeseran cor sebelah kiri tidak diratakan dan terdapat batu kricak yang berserakan.
6. Kurangnya pengawasan dari Dinas PU Kota Semarang, sehingga pekerjaan tidak maksimal.
7. Kami menuntut Kepala Dinas PU Kota Semarang untuk segera memperbaiki kondisi jalan dan Talut yang amblas agar jangan sampai menimbulkan korban jiwa.
“Amburadulnya pekerjaan pembangunan akses jalan Undip-Jangli, dipastikan akan ada kerugian negara, ungkap Budi.
Sementara KPK saat ini tengah melakukan penggeledahan di kantor Balaikota dan melakukan pemeriksaan di beberapa kantor Dinas seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Disperkim, Damkar, Dinsos dll.
Kami mendesak KPK agar melakukan pemeriksaan terhadap Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, karena menangani banyak pekerjaan proyek pembangunan infrastruktur yang ditengarai sarat KKN dan sarat dugaan korupsi. (tim/red*)
KALI DIBACA