Tanjakan Banaran Kembali Memakan Korban, Satlantas: Pengemudi Terlambat Turunkan Gigi - Warta Global Jatim

Mobile Menu

Entertainment

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Tanjakan Banaran Kembali Memakan Korban, Satlantas: Pengemudi Terlambat Turunkan Gigi

Thursday, 4 December 2025
Mobil Isuzu Panther berhasil dievakuasi dari jurang di kedalaman 50 meter di Banaran, Kerjo pada Rabu (3/12/2025).

KARANGANYAR, WARTAGLOBAL.id -- Kecelakaan tunggal yang menimpa Isuzu Panther berpelat AD 1968 WP di Dusun Banaran, Plosorejo, Kerjo, Rabu (3/12/25), dipastikan terjadi akibat pengemudi terlambat menurunkan gigi saat menghadapi tanjakan curam. Mobil yang melaju dari Kerjo menuju Pura Santriloka itu akhirnya kehilangan tenaga dan melorot hingga jatuh ke jurang sedalam kurang lebih 50 meter.

Satlantas Polres Karanganyar menyebut kawasan tersebut memang dikenal sebagai titik berisiko tinggi. Kemiringan yang ekstrem serta lebar jalan yang terbatas kerap menyulitkan kendaraan, terutama mobil tua atau bermesin lemah. Koordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan pun tengah dilakukan untuk mengkaji kebutuhan rambu tambahan maupun perbaikan jalur.

Insiden tersebut melibatkan sopir I Kadek Pradila (60), warga Cangakan, serta penumpangnya, Basuki Wiyono (59), dari Karangpandan. Keduanya sedang menuju Dusun Beling, Balong, Jenawi, ketika kejadian berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB. Beruntung, keduanya hanya mengalami luka lecet sebelum akhirnya dibantu warga keluar dari lokasi.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Karanganyar, Ipda Faham Rosyadi, menjelaskan bahwa tanjakan di Banaran RT 006/RW 005 kerap menyulitkan pengemudi yang belum familiar dengan medan. 

Menurutnya, pengemudi terlambat memindahkan gigi ke posisi rendah, hingga mesin mendadak mati dan rem kehilangan fungsi. Kondisi tersebut membuat kendaraan tak mampu bertahan di tanjakan dan langsung melorot ke jurang.

Ipda Faham menekankan pentingnya kewaspadaan pengemudi ketika melintasi jalur ini. Ia mengingatkan agar kendaraan dipastikan dalam kondisi prima, terutama pada bagian rem, kopling, dan mesin. Pengemudi juga disarankan untuk menggunakan gigi rendah sebelum memasuki tanjakan agar tenaga kendaraan tetap stabil.

“Kami mengimbau pengendara khususnya yang tidak terbiasa melintas untuk tidak meremehkan medan di sini. Perpindahan gigi harus tepat sejak awal,” ujarnya.

Unit Gakkum kini melanjutkan pemeriksaan, termasuk pemetaan titik rawan serta pengusulan pemasangan rambu tambahan demi mencegah peristiwa serupa. Warga juga diharapkan terus memberikan informasi agar langkah pencegahan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat. (Joko S)