Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng (Istimewa)SEMARANG, WARTAGLOBAL.id --
Pemerintah Kota Semarang mengusulkan Anggaran sebesar Rp500 miliar untuk penanganan banjir pada 2026 mendatang. Hal ini menjadi prioritas utama, penanganan banjir sebab masuk dalam tema pembangunan tahun ini, yakni ketahanan pangan dan lingkungan.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menjelaskan, anggaran setengah triliun rupiah tersebut lebih besar ketimbang tahun sebelumnya yang berada di kisaran Rp300 miliar.
“Banjir termasuk masalah lingkungan yang harus diselesaikan, sehingga ini menjadi fokus,” katanya, Senin (1/12/2025).
Agustina menuturkan, pihaknya melakukan efisiensi di berbagai pos belanja, termasuk makan, minum, listrik, serta WiFi. Pasalnya, sebagian besar pekerjaan dapat dilakukan secara daring.
Menurutnya, banjir menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan. Aktivitas masyarakat lumpuh, warung tutup, dan arus lalu lintas tersendat, termasuk akses menuju sekolah.
“Tantangannya adalah bagaimana air yang datang itu bisa segera hilang. Air dari wilayah kabupaten, kota, kanan kiri maupun dari daerah atas harus cepat mengalir dan dikeringkab,” kata Agustina.
Meski demikian, Wali Kota Agustina menilai banjir tetap berpotensi terjadi setiap tahun sebagai dampak fenomena alam. Pihaknya juga menyiapkan laporan resmi dan rekaman video hasil simulasi tersebut.
Simulasi dilakukan menggunakan perangkat pelacak yang dipasang pada bola-bola kecil untuk mengetahui bagian gorong-gorong yang mengalami sumbatan.
“Saya sudah memerintahkan simulasi kondisi gorong-gorong untuk melihat titik macetnya,” terangnya
Agustina juga meminta izin sejumlah instansi untuk membuat lubang resapan di area yang kini tertutup, sehingga air dapat segera surut saat hujan deras. Pasalnya, mengacu pada perkiraan BMKG, curah hujan tinggi diprediksi terjadi pada Januari 2026. (Hans)


.jpg)