
BANYUMAS, WARTAGLOBAL.id --
Sarasehan mengenal cara terjemah alqur'an dengan metode Tamyiz berlangsung di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, pada hari Sabtu, (13/9/2025).
Menurut ketua panitia, Slamet Hartono, S.H, sarasehan kali ini dihadiri oleh 163 orang peserta laki laki dan perempuan. Peserta berasal dari Purwokerto, dan dari beberapa kota di eks.Karesidenan Banyumas, dengan bermacam usia dari anak muda sampai kakek nenek.
"Acara digelar mulai pukul 08.00 pagi, dihadiri oleh Bupati Banyumas, Drs. H. Sadewo Tri Lastiono, M.M., ketua takmir Masjid Baitussalam (MAB) Purwokerto, Sudarman S. Ag., ketua Yayasan MAB, Achmad Mulyono juga pihak-pihak pihak terkait," kata Nono.
"Narasumber, dari Team Tamyiz pusat /Jakarta yaitu Ustadzah Lutfi ah dan Ustadz Agie," imbuh beliau.
Acara diikuti dengan sangat antusias oleh para peserta ini terlihat sangat mengasyikkan, karena metode menerjemahkan Alqur'an Tamyiz ini dengan lagu lagu yang diciptakan untuk memudahkan menghafal dalam menerjemahkan Alqur'an.
SEMANGAT BERNYANYI
Sepintas terlihat menggemaskan, karena melihat nenek kakek bersemangat menyanyi dalam bahasa Arab dengan penuh suka cita. Tapi ternyata lebih dahsyat daripada sekedar bernyanyi, karena ternyata mereka sedang menghafalkan terjemahan suatu ayat Alqur'an.
Pembelajaran Tamyiz yang sudah tersebar di seluruh Indonesia ini dilakukan secara online dan offline.
Metode tamyiz adalah berbeda dengan metode pengajaran Al-Qur’an lainnya. Dijelaskan, metode tamyiz adalah bisa diajarkan secara langsung kepada siapapun yang sudah bisa membaca Al-Qur’an. Baik untuk orang tua, remaja, hingga anak-anak tanpa dibedakan kelas dan waktu pengajarannya.
Pendekatan struktur satuan bahasa dalam metode tamyiz adalah dimulai dari yang kecil. Mulai dari abjad, kalimah atau lafadz, sampai jumlah atau kalam.
Tamyiz adalah metode yang mampu membuat santri dan siapapun yang bisa membaca Al-Qur’an ahli membaca, menguraikan struktur kata, menerjemahkan Al-Qur’an, dan kitab kuning dalam waktu kurang dari 100 jam belajar.
Untuk kegiatan belajar Tamyiz secara offline di Purwokerto sendiri dilaksanakan di Masjid Baitussalam atau Masjid Agung Purwokerto yang dilaksanakan setiap hari Senin sore dan hari Kamis sore.
BENTUK PENGURUS
Pada kesempatan kali ini, Ketua Yayasan MAB (Masjid Agung Baitussalam) Purwokerto, Achmad Mulyono, menghimbau dan mempersilahkan kepada masyarakat untuk merapat ke Masjid Agung Purwokerto, atau Masjid Masjid yang lain yang sudah mengadakan kegiatan belajar Alqur'an dengan metode Tamyiz, untuk mempelajari, menerapkan Alqur'an di dalam tubuh kita, di dalam imajinasi kita, di dalam otak kita, agar kita selalu ingat kepada Allooh adalah dengan Sholat dan membaca Alqur'an.
Nah, kalau kita bisa tau arti Alqur'an dengan mudah, setiap sholat kita tau artinya, kita baca Alqur'an tau artinya... maka insyaallah kita akan selalu mendapat perlindungan dari Allooh Subhanahu Wa Ta'ala" kata beliau.
"Ing kullu nafsil lammâ 'alaihâ ?âfidh. Allooh akan memberikan penjagaan di sekitar kita. Mari, para jama'ah dan masyarakat Banyumas yang belum tau metode Tamyiz silahkan merapat ke Masjid Agung Baitussalam maupun Masjid Masjid lain yang sudah melaksanakan kegiatan pengajaran metode Tamyiz ini.
Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik dan kita semakin cinta pada Alqur'an" himbau Achmad Mulyono.
Untuk kegiatan di MAB, biasanya selesai sholat ashar, setengah 4 atau jam 4 sore, sampai maghrib, sekaligus kita berbuka bersama, puasa sunnah, ungkapnya menutup perbincangan dengan WartaGlobal.
(Ely Yunist)