Presiden Joko Widodo Resmi Membuka Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia 2024 - Warta Global Jatim

Mobile Menu

Entertainment

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Presiden Joko Widodo Resmi Membuka Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia 2024

Friday, 2 August 2024


π™ΉπšŠπšπš’πš–.πš πšŠπš›πšπšŠπšπš•πš˜πš‹πšŠπš•.πš’πš - Jakarta.Presiden Joko Widodo secara resmi telah membuka acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI x KKI) 2024 dan yang telah meluncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025-2030 turut hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur BI Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. Acara ini digelar di Hall B, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Kamis, 1 Agustus 2024.


Dalam sambutannya, Pak Presiden Joko widodo telah menegaskan pentingnya transformasi digital yang inklusif dan berkeadilan. Presiden ingin seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk mendapatkan akses, kesempatan, serta perlindungan yang sama.


"Dengan ini, Saya mohon titip untuk transformasi digital itu harus ada inklusif, harus ada berkeadilan. Terutama Masyarakat yang berada di pinggiran, masyarakat ekonomi lapisan bawah, ekonomi mikro, UMKM, semuanya mendapatkan akses dan kesempatan yang sama, harus mendapatkan perlindungan yang sama," ujar Presiden


Presiden juga meminta kepada  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk meningkatkan perlindungan masyarakat terutama pada di sektor ekonomi digital. Menurut Presiden, Pada saat ini rendahnya literasi keuangan di Indonesia masih cukup rendah.


 "Untuk saat ini, Literasi keuangan kita masih sangat rendah,seingat saya ada kurang lebih dari 50 persen masyarakat indonesia kita masih sangat rentan untuk mengalami resiko dalam bentuk penipuan dan kejahatan menggunakan dunia digital," Tegas Presiden


Oleh sebab itu lah, Presiden juga menekankan sangat pentingnya untuk sistem perlindungan dan keamanan data konsumen. Hal itu sangat penting agar rakyat kecil tidak dirugikan dalam digital


Presiden Jokowi telah menyampaikan bahwa di tengah perlambatan dan ketidakpastian dalam ekonomi global dunia, Indonesia harus mampu memanfaatkan semua instrumen dan peluang yang ada untuk terus tumbuh. Presiden sangat menegaskan untuk potensi besar untuk ekonomi digital Indonesia yang sudah diproyeksikan akan tumbuh ekonomi empat kali lipat pada tahun 2030 mendatang.


"Pembayaran yang menggunakan digital juga akan diprediksi bisa tumbuh dengan angka sampai 2,5 kali lipat pada tahun 2030 mencapai 760 miliar USD atau jika di dalam bentuk Rupiah sekitar Rp12.300 triliun. Sebuah angka itu merupakan sangat besar sekali," ujar Presiden.


Presiden Jokowi juga telah turut menyoroti dukungan masyarakat Indonesia dari bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada saat di tahun 2030 dengan mencapai  68 persen penduduk Indonesia berada dalam usia produktif, termasuk pada generasi Y, Z, dan Alpha. Selain itu, saat ini dengan jumlah ponsel yang telah aktif berada di Indonesia juga mencapai sampai angkat 354 juta, dengan ini telah melebihi jumlah penduduk yang sekitar 280 juta.


"Dengan adanya masyarakat indonesia yang sering pengguna internet saat ini saja yang sudah bisa menembus dengan angkat mencapai 185 juta di seluruh Indonesia,dengan jumlah itu lah yang sering pengguna internet telah mencapai angka 185 juta itu sangat besar sekali bagi indonesia dan juga sangat potensi besar sekali untuk ekonomi Indonesia. Karena itu, Pada transformasi digital saat ini terutama pada bidang ekonomi bidang keuangan menjadi sangat penting apalagi dengan adanya pesatnya teknologi saat ini," ucap Presiden.


Presiden juga mengucapkan sampai saat ini banyak semua sektor telah beralih menggunakan teknologi artificial intelligence (AI), termasuk pada administrasi, jasa, dan hiburan. Presiden juga sangat berharap pada UMKM Indonesia yang berjumlah mencapai 64 juta dapat bisa memanfaatkan teknologi tersebut untuk mendongkrak ekonomi digital dan pembayaran digital.


"Tentu saja menggunakan digital UMKM ini akan mendongkrak ekonomi digital dan pembayaran digital kita," tutur Presiden


(π™°πš›πš’πšŽπšœπšπš˜/𝚁𝚎𝚍)