
Insiden yang terjadi sekitar pukul 18.12 WIB di
Jalan Walikota Mustajab, Kecamatan Genteng,
Sempat terekam kamera warga dan kini viral di media sosial.Ketegangan bermula saat warga menegur petugas Dishub terkait aktivitas parkir yang dianggap tak sesuai aturan resmi.Namun teguran itu justru memicu emosi salah satu petugas Dishub berinisial JT, yang kemudian melontarkan ucapan bernada menantang.
"Kalau kamu memang dari Aliansi Madura,
panggil ketua kamu sekalian ke sini," ujar JT
dengan nada tinggi, sebagaimana terdengar
dalam video berdurasi tiga menit yang kini
beredar luas di media sosial.
Beberapa warga di lokasi tampak berusaha
melerai, tetapi suasana sempat memanas
lantaran petugas tersebut terus melontarkan
kata-kata bernada provokatif.
Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Umum
Aliansi Madura Indonesia (AMI), Baihaqi Akbar,
mengecam sikap arogan oknum petugas Dishub
tersebut. Menurutnya, tindakan itu tidak pantas
ditunjukkan oleh aparatur pelayanan publik.
"Kami tidak mencari ribut. Kami hanya
mengingatkan agar penertiban parkir dilakukan
sesuai aturan. Warga berhak mengawasi dan
memberi masukan, bukan malah ditantang,"
tegas Baihaqi saat dikonfirmasi awak media.
Baihaqi menambahkan, pihaknya akan
mengirimkan surat resmi kepada Wali Kota
Surabaya dan Kepala Dishub untuk meminta
klarifikasi atas insiden tersebut,
la menilai kejadian ini menandakan masih
lemahnya pengawasan terhadap petugas
lapangan Dishub, khususnya dalam penanganan
parkir di wilayah strategis kota surabaya.
Beberapa warga yang menyaksikan peristiwa itu
membenarkan adanya adu mulut di lokasi.
"Awalnya cuma tegur baik-baik, karena ada
yang ngatur parkir tapi nggak pakai tanda resmi
Dishub. Eh malah petugasnya marah-marah,
ungkap Rudi, saksi mata di tempat kejadian.
Dia menuturkan, insiden tersebut sempat
menarik perhatian pengunjung mal dan pengendara yang melintas. Beruntung, situasi
akhirnya bisa diredam setelah beberapa warga
menengahi keributan itu.
Hingga berita ini dirilis, Dinas Perhubungan
Kota Surabaya belum mengeluarkan pernyataan
resmi. Beberapa media yang berusaha
menghubungi Kabid Pengendalian dan
Ketertiban Dishub belum mendapat tanggapan
Namun, sumber internal Dishub menyebut
pihaknya tengah mengumpulkan keterangan
dan memastikan identitas petugas yang terlibat keributan malam itu.
"Kami masih menelusuri kejadian sebenarnya.
Jika sudah jelas, akan disampaikan secara
resmi," ujarnya singkat.
Persoalan parkir liar di Surabaya memang bukan
hal baru. Selama beberapa tahun terakhir,
masyarakat kerap mengeluhkan ulah juru parkir
ilegal yang mematok tarif di luar ketentuan.
Meski Dishub rutin melakukan razia dan
penertiban, praktik parkir ilegal masih marak
ditemukan, bahkan di area publik dan pusat
perbelanjaan besar seperti Grand City.
Beberapa pengamat menilai, lemahnya
pengawasan dan dugaan "main mata" antara
oknum petugas dan pengelola parkir menjadi
faktor penyebab masalah ini tak kunjung tuntas.
Insiden di Grand City ini menambah panjang
daftar keluhan publik terhadap pengelolaan
parkir di Kota Pahlawan
Warga berharap Pemerintah Kota Surabaya
segera menindak tegas oknum yang bersikap
arogan, sekaligus memperbaiki sistem
pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. "Petugas Dishub harusnya jadi contoh dan
pelayan masyarakat, bukan justru bersikap
menantang," atau arogan ujar Naim salah satu warga saat ditemui di lokasi.
Perdebatan antara warga dan petugas Dishub
Surabaya ini menjadi cermin bahwa masalah
parkir liar bukan sekadar persoalan teknis, tetapi
juga persoalan etika pelayanan publik Masyarakat kini menunggu langkah nyata dari Pemerintah Kota Surabaya apakah hanya sebatas klarifikasi, atau benar-benar ada tindakan nyata dan tegas terhadap oknum oknum yang mencoreng citra aparatur kota surabaya. Red -