Tragedi Pantai Bondo: Ketua DPRD Jepara Tinjau Langsung, Beri Dukungan untuk Keluarga Korban - Warta Global Jatim

Mobile Menu

Top Ads

Klik

Berita Update Terbaru

logoblog

Tragedi Pantai Bondo: Ketua DPRD Jepara Tinjau Langsung, Beri Dukungan untuk Keluarga Korban

Monday, 14 July 2025
 
JEPARA, WARTAGLOBAL.id --
Di tengah duka yang menyelimuti keluarga pelajar yang menjadi korban tenggelam di Pantai Bondo, Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna, hadir langsung memberikan dukungan moral dan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Kunjungan dilakukan di kediaman korban di Desa Banjaragung, Kecamatan Bangsri, Senin (14/7/2025). Ketua DPRD tidak datang sendiri. Ia didampingi perwakilan dari Dinsospermasdes Jepara. Dengan membawa sejumlah bantuan dan menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah yang terjadi.

“Duka ini bukan hanya milik keluarga, tapi juga duka kita bersama. Kami hadir untuk menunjukkan bahwa pemerintah tidak tinggal diam,” kata Agu Sutisna. 

Musibah ini terjadi pada Jumat, 11 Juli 2025, pukul 17.20 WIB. Lokasi kejadian berada di kawasan Pantai Ombak Mati, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.

Menurut laporan resmi yang ditujukan kepada Bupati Jepara, Wakil Bupati, Sekda, hingga Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah, insiden bermula ketika rombongan dari Pondok Pesantren Miftakhul Ma’rifat, sebanyak 10 orang, tengah berwisata dan berenang di pantai. Ketika dua di antaranya terseret arus dan berteriak meminta tolong, satu rekan mereka yang mencoba menolong justru ikut tenggelam.

Korban Meninggal Dunia (MD), Maulana Yoga Saputra, lahir di Jepara, 10 Juli 2008. Pelajar asal Desa Banjaragung RT 01 RW 01, Kecamatan Bangsri.

Sementara Korban yang Selamat, Muhammad Abid Mutholibin, pelajar asal Desa Papasan, Bangsri.

Muhammad Ibnu Raffi, 17 tahun, pelajar asal Bandung, Jawa Barat.
Warga sekitar bersama teman-teman korban segera melakukan evakuasi darurat.

 
Ketiga korban akhirnya dibawa ke Puskesmas Bangsri. Sayangnya, Maulana Yoga menghembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan.

Pemeriksaan medis yang dilakukan oleh dua dokter dari Puskesmas Bangsri menyatakan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Hal ini juga disaksikan langsung oleh pihak keluarga korban.

Saksi mata, Arfandi (40) dan Aldo Mahendra (26), membenarkan bahwa insiden itu murni kecelakaan laut. Kondisi cuaca dan arus saat kejadian diduga menjadi faktor utama dalam insiden tersebut.

Seusai kejadian, aparat dan lembaga terkait telah melakukan beberapa langkah darurat, dengan
pengumpulan data korban. Koordinasi langsung dengan Polsek Bangsri, Pendampingan psikologis terhadap keluarga.

Tragedi ini menjadi pengingat keras bahwa wisata air menyimpan risiko yang tak bisa diremehkan. Pemerintah daerah, melalui DPRD dan lembaga terkait, menyerukan pentingnya pengawasan dan keselamatan di lokasi wisata pantai.

Agus Sutisna menegaskan komitmen lembaganya untuk mendorong evaluasi terhadap pengelolaan dan pengamanan kawasan wisata di Jepara.

“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Kita harus pastikan kejadian ini tidak terulang kembali,” tutupnya.

(Maskur)

Klik