
BOJONEGORO.WARTA Global id. JATIM. Suasana penuh haru dan kehangatan mewarnai acara pisah sambut Kapolres Bojonegoro,
Minggu malam (13/7/2025). Acara tersebut menjadi momen emosional ketika AKBP Mario Prahatinto secara resmi menyerahkan tongkat komando kepada penggantinya, AKBP Afrian Satya Permadi.
Kegiatan ini dihadiri berbagai tokoh penting Bojonegoro, mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Forkopimda, hingga tokoh agama dan masyarakat.
Tampak hadir pula Kapolres dari wilayah tetangga seperti Lamongan dan Tuban, yang ternyata merupakan satu angkatan dengan AKBP Mario di Akademi Kepolisian.
Dalam pidato perpisahannya, AKBP Mario mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh elemen masyarakat Bojonegoro yang selama 20 bulan telah bekerja sama menjaga keamanan dan kondusivitas wilayah.
“Saya sampaikan dari lubuk hati terdalam, tidak ada Kapolres yang hebat. Yang hebat adalah anggotanya, dan masyarakat yang mendukung penuh kinerja kepolisian,” ujar Mario dengan mata berkaca-kaca.
Ia juga menyinggung bahwa selama 6 bulan pertama, dirinya mengamati langsung kerja para personel Polres Bojonegoro, bahkan mencatat aktivitas harian mereka.
“Saya tahu betul mereka pulang jam 4 pagi, jam 7 sudah kembali lagi bertugas. Itu luar biasa. Dedikasi mereka bukan untuk saya, tapi untuk Bojonegoro,” tambahnya.
Tak lupa, AKBP Mario menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafan yang mungkin terjadi selama ia menjabat. Ia juga memohon doa restu atas tugas barunya di Mabes Polri.
“Kami sekeluarga mohon maaf yang sebesar-besarnya jika selama 20 bulan ini ada kata, sikap, atau tindakan yang kurang berkenan. Mohon doanya agar saya bisa menjalankan amanah di tempat baru,” ucapnya menutup sambutan.
Sementara itu, Kapolres Bojonegoro yang baru, AKBP Afrian Satya Permadi, dalam sambutannya memperkenalkan diri dengan gaya santai namun berisi. Ia menyebut dirinya berasal dari Banyumas, berdarah Jawa, namun lahir di Sumatera.
“Ini bukan salah cetak, memang saya orang Jawa kelahiran Sumatera. Saya lulus Akpol 2006 dan terakhir berdinas di Mabes Polri menjadi Sekpri Wakapolri. Sekarang diberi amanah di Bojonegoro, ini kebanggaan luar biasa,” ujar Afrian, yang disambut tepuk tangan para tamu undangan.
Dengan penuh semangat, dia berkomitmen akan meneruskan semangat dan kerja keras yang sudah ditanamkan oleh pendahulunya.
“Bojonegoro ini unik. Saya ingin menjadi bagian dari Bojonegoro yang tentram, bahagia, dan membanggakan. Saya tahu, saya tidak bisa bekerja sendiri. Maka dari itu, mari kita jaga sinergi ini bersama,” ucap Afrian.
Ia juga menegaskan bahwa pintu Polres Bojonegoro akan selalu terbuka bagi semua kalangan, baik itu tokoh agama, masyarakat, pemuda, maupun awak media.
“Silakan datang, sampaikan saran dan kritik. Kami siap menerima, demi Bojonegoro yang lebih baik,” tegasnya.
Acara ditutup dengan suasana kekeluargaan. Para tamu memberikan ucapan selamat kepada pejabat lama dan baru. Momen-momen hangat juga terlihat saat foto bersama dan ramah tamah digelar.
Kegiatan ini dihadiri berbagai tokoh penting Bojonegoro, mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Forkopimda, hingga tokoh agama dan masyarakat.
Tampak hadir pula Kapolres dari wilayah tetangga seperti Lamongan dan Tuban, yang ternyata merupakan satu angkatan dengan AKBP Mario di Akademi Kepolisian.
Dalam pidato perpisahannya, AKBP Mario mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh elemen masyarakat Bojonegoro yang selama 20 bulan telah bekerja sama menjaga keamanan dan kondusivitas wilayah.
“Saya sampaikan dari lubuk hati terdalam, tidak ada Kapolres yang hebat. Yang hebat adalah anggotanya, dan masyarakat yang mendukung penuh kinerja kepolisian,” ujar Mario dengan mata berkaca-kaca.
Ia juga menyinggung bahwa selama 6 bulan pertama, dirinya mengamati langsung kerja para personel Polres Bojonegoro, bahkan mencatat aktivitas harian mereka.
“Saya tahu betul mereka pulang jam 4 pagi, jam 7 sudah kembali lagi bertugas. Itu luar biasa. Dedikasi mereka bukan untuk saya, tapi untuk Bojonegoro,” tambahnya.
Tak lupa, AKBP Mario menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafan yang mungkin terjadi selama ia menjabat. Ia juga memohon doa restu atas tugas barunya di Mabes Polri.
“Kami sekeluarga mohon maaf yang sebesar-besarnya jika selama 20 bulan ini ada kata, sikap, atau tindakan yang kurang berkenan. Mohon doanya agar saya bisa menjalankan amanah di tempat baru,” ucapnya menutup sambutan.
Sementara itu, Kapolres Bojonegoro yang baru, AKBP Afrian Satya Permadi, dalam sambutannya memperkenalkan diri dengan gaya santai namun berisi. Ia menyebut dirinya berasal dari Banyumas, berdarah Jawa, namun lahir di Sumatera.
“Ini bukan salah cetak, memang saya orang Jawa kelahiran Sumatera. Saya lulus Akpol 2006 dan terakhir berdinas di Mabes Polri menjadi Sekpri Wakapolri. Sekarang diberi amanah di Bojonegoro, ini kebanggaan luar biasa,” ujar Afrian, yang disambut tepuk tangan para tamu undangan.
Dengan penuh semangat, dia berkomitmen akan meneruskan semangat dan kerja keras yang sudah ditanamkan oleh pendahulunya.
“Bojonegoro ini unik. Saya ingin menjadi bagian dari Bojonegoro yang tentram, bahagia, dan membanggakan. Saya tahu, saya tidak bisa bekerja sendiri. Maka dari itu, mari kita jaga sinergi ini bersama,” ucap Afrian.
Ia juga menegaskan bahwa pintu Polres Bojonegoro akan selalu terbuka bagi semua kalangan, baik itu tokoh agama, masyarakat, pemuda, maupun awak media.
“Silakan datang, sampaikan saran dan kritik. Kami siap menerima, demi Bojonegoro yang lebih baik,” tegasnya.
Acara ditutup dengan suasana kekeluargaan. Para tamu memberikan ucapan selamat kepada pejabat lama dan baru. Momen-momen hangat juga terlihat saat foto bersama dan ramah tamah digelar.