Bamsoet Ajak SOKSI Kembali ke Khittah, Perkuat Identitas dan Relevansi di Era Digital - Warta Global Jatim

Mobile Menu

Top Ads

Klik

Berita Update Terbaru

logoblog

Bamsoet Ajak SOKSI Kembali ke Khittah, Perkuat Identitas dan Relevansi di Era Digital

Wednesday, 21 May 2025

Jatim.wartaglobal.id
Jakarta, 20 Mei 2025 – Memperingati HUT ke-65, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) XII di Jakarta. Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Dewan Pembina SOKSI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), dalam sambutannya menekankan pentingnya bagi SOKSI untuk kembali ke khittah perjuangannya. Bamsoet mengajak SOKSI untuk memperkuat identitas dan relevansi organisasi di tengah dinamika sosial ekonomi dan politik Indonesia.
 
Didirikan pada 20 Mei 1960 oleh para prajurit TNI Angkatan Darat, SOKSI telah memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia. Bamsoet menegaskan bahwa "kembali ke khittah" bukan hanya sekadar mengenang sejarah, tetapi juga langkah strategis untuk menghadapi tantangan zaman. SOKSI harus adaptif, responsif, dan inovatif dalam menjalankan program kerjanya.
 
Munas XII SOKSI dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Sekjen Partai Golkar Sarmuji, serta sejumlah tokoh senior Partai Golkar dan pengurus SOKSI. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan kuat terhadap upaya revitalisasi SOKSI.
 
Bamsoet mengingatkan bahwa Indonesia saat ini berada pada fase perkembangan sosial ekonomi yang cepat dan kompleks. SOKSI dituntut untuk berinovasi dalam program kerjanya agar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi anggota serta masyarakat luas. Salah satu peran penting yang bisa dijalankan SOKSI adalah pemberdayaan pekerja, yang dapat memperkuat basis elektoral Partai Golkar dan mendukung program pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera.
 
Lebih lanjut, Bamsoet menekankan perlunya SOKSI merangkul berbagai sektor masyarakat pekerja untuk mewujudkan aspirasi kolektif. Tingginya angka pengangguran di Indonesia (7,28 juta jiwa pada Februari 2025, menurut data BPS) menjadi tantangan yang harus diatasi melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan yang relevan.
 
Di era digitalisasi, SOKSI juga perlu memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan dan efektivitas programnya. Dengan lebih dari 221 juta pengguna internet di Indonesia (data APJII 2024), peluang ini sangat besar untuk dimanfaatkan.
 
Bamsoet juga menekankan pentingnya independensi SOKSI dalam pengambilan keputusan. Ketidakberpihakan menjadi kunci agar kebijakan yang dirumuskan benar-benar mencerminkan tujuan awal berdirinya organisasi ini.
 
"Munas ini harus menghasilkan program yang kuat dan independen untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat," tegas Bamsoet. Ia berharap Munas XII SOKSI akan menjadi tonggak kebangkitan organisasi ini dalam menjawab tantangan zaman dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.[fer]




Sumber:gmi

Klik