SRAGEN, WARTAGLOBAL.id -- Penemuan sesosok mayat pria yang mengapung di aliran Sungai Bengawan Solo wilayah Dukuh Dungus, Desa Karanganyar, Kecamatan Plupuh, Sragen, menggemparkan warga pada Sabtu pagi (19/4/2025). Tim Identifikasi Satreskrim Polres Sragen bersama Polsek Plupuh bergerak cepat untuk mengungkap identitas jenazah yang belum diketahui tersebut.
Kapolsek Plupuh, AKP Suparno, menjelaskan bahwa laporan pertama kali diterima dari Sugimin, mantan jagabaya Desa Karanganyar, sekitar pukul 05.53 WIB. Sugimin melaporkan adanya jasad yang tersangkut di bawah barongan di tepian sungai.
"Mendapat laporan itu, saya bersama tim piket langsung menuju lokasi dan ternyata benar ada mayat pria yang mengapung. Kami segera berkoordinasi dengan BPBD, PMI, dan para relawan untuk melakukan evakuasi," ujar AKP Suparno.
Setelah berhasil dievakuasi, jenazah dibawa ke Instalasi Forensik RSUD dr. Soehadi Prijonegoro (RSSP) Sragen untuk dilakukan pemeriksaan awal. Selama 1,5 jam, tim medis dan kepolisian melakukan pemeriksaan fisik luar terhadap tubuh korban.
Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, namun kondisi jenazah menunjukkan ciri khas mayat yang telah terendam air selama 2–3 hari — seperti lebam dan kulit yang mulai mengelupas.
Korban diketahui masih mengenakan pakaian lengkap, terdiri dari celana panjang dan kaus berwarna merah. Di saku celananya ditemukan sebuah ponsel Samsung yang mati karena terendam air, serta uang tunai sebesar Rp2.177.500. Tim identifikasi juga mencoba mencari petunjuk dari ponsel korban, termasuk memeriksa simcard, untuk melacak kemungkinan identitas atau kontak keluarga.
"Upaya pemeriksaan sidik jari juga sudah dilakukan, namun sampai saat ini belum membuahkan hasil. Kami akan terus menelusuri identitas korban dan mohon doa dari masyarakat agar segera ada titik terang," ujar Suparno.
Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, melalui Kapolsek Plupuh menyatakan bahwa pihaknya akan mengintensifkan penyelidikan bersama tim identifikasi Satreskrim, serta mengimbau kepada warga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera melapor ke kepolisian setempat.
(Joko S)
KALI DIBACA