KOTA PEKALONGAN, WARTAGLOBAL.id --
Hingga saat ini Kota Pekalongan masih menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat terkait implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto membenarkan bahwa, Kota Pekalongan saat ini belum menjadi lokus dari Program Makan Bergizi Gratis. Dimana, Kota Pekalongan masih dalam tahap uji coba (simulasi) di lapangan. Sembari menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat.
Kota Pekalongan saat ini tengah mematangkan kesiapan pelaksanaan untuk implementasi program tersebut. Ia menekankan kepada pihak yang nantinya secara teknis membantu melaksanakan program Makan bergizi gratis (MBG) untuk memperhatikan pemenuhan standar gizi dan higiene sanitasi dalam pelaksanaannya.
"Persiapan-persiapannya sudah dilakukan oleh koordinator pelaksana dalam hal ini yang ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN) yakni dari jajaran TNI Kodim 0710/Pekalongan. Sehingga yang perlu disiapkan sebetulnya adalah dari kesiapan penyedia yaitu pihak catering yang akan mendukung ribuan paket makanan dan minuman setiap harinya untuk anak-anak sekolah selaku penerima manfaat.
Selain itu, juga perlunya kesiapan setting dapur umum yang akan mengcover pemenuhan paket makanan untuk 3.000 anak sasaran program MBG," ucapnya.
Menurutnya, dalam implementasi program tersebut, harus memenuhi beberapa persyaratan diantaranya terkait higiene dan sanitasi baik itu dari sisi tempat, proses pengolahan hingga orang yang terlibat dalam proses masak dan pendistribusian paket makan tersebut.
Hal ini penting dilakukan untuk memberikan makanan yang aman, sehat, halal dan bergizi bagi anak-anak. Termasuk, dari sisi orang yang terlibat dalam memproduksi makanan tersebut perlu adanya pelatihan dalam pengolahan makanan yang higienis dan aman dikonsumsi.
"Selain itu, faktor distribusi makanan juga menjadi penting. Dimana, jarak dan waktu tempuh distribusinya tidak boleh terlalu jauh, karena kalau terlalu jauh paket makanan yang akan dibagikan beresiko tercemar di lingkungan maupun di jalan. Sehingga, semua yang terlibat perlu didekatkan dengan lokasi dapur dan sasaran MBG tersebut," ujarnya.
Lanjutnya, bahwa makanan yang disajikan harus juga memenuhi standar persyaratan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan anak. Dirinya juga menekankan pentingnya kualitas rasa dari makanan yang disajikan, agar disukai oleh para murid.
"Yang tak kalah penting adalah mengantisipasi hal-hal yang mungkin saja terjadi. Namun, kami berharap semua sasaran program ini bisa mendapatkan paket makanan yang bergizi dan aman sebagaimana harapan Bapak Presiden Prabowo Subianto bahwa, di Tahun 2045 Indonesia bisa mencetak generasi-generasi emas yang ditandai dengan anak-anak Indonesia tercukupi gizi, cerdas, dan meningkat derajat kesehatannya,"pungkasnya.
( ARIYANTO)
KALI DIBACA