
NGANJUK, Warta Global Jawa Timur.id
-Tim dari Museum Geologi Bandung bersama Disporabudpar dibantu komunitas Kotasejuk dan warga melanjutkan kegiatan ekskavasi fosil gajah purba Stegodon di kawasan Hutan Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Ekskavasi ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan tahun sebelumnya yang menemukan indikasi fosil cukup lengkap.

“Ekskavasi tahun ini sebenarnya lanjutan dari kegiatan tahun lalu. Saat survei bersama Pemda Nganjuk dan Komunitas Kotasejuk, kami menemukan indikasi adanya fosil yang cukup bagus. Setelah dicek, ternyata potensinya besar, jadi tahun lalu baru kami kupas sekitar 10 persen saja,” kata Unggul Prasetyo Wibowo, Kepala Tim Ekskavasi dari Museum Geologi, Minggu (19/10/2025).

Menurut Unggul, tahun ini tim menargetkan pengangkatan sisa bagian fosil yang belum terekskavasi. Dari hasil penggalian sejauh ini, tim telah menemukan beberapa bagian penting dari rangka Stegodon, termasuk rahang bawah beserta giginya yang menjadi penentu identifikasi spesies.
“Kami menemukan rahang bawah dengan gigi, gading satu sisi, sepasang tulang panggul, beberapa tulang rusuk, dan tulang kaki. Semoga pasangan gading lainnya juga bisa ditemukan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, lapisan batuan tempat ditemukannya fosil diperkirakan berusia sekitar 800 ribu tahun, sehingga fosil yang ditemukan memiliki usia yang sama. “Kalau umur lapisan batuan di sini sekitar 800 ribu tahun, jadi fosil ini juga kira-kira seusia itu,” tambahnya.
Unggul menegaskan, prioritas utama tim saat ini adalah penyelamatan dan konservasi fosil. Setelah seluruh bagian berhasil diangkat, fosil akan dikonsolidasikan dan dibahas bersama Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk penanganan selanjutnya.
“Urgensi awal adalah penyelamatan dulu. Kita angkat, kemudian kita konservasi. Nanti akan didiskusikan lebih lanjut dengan Pemda terkait tindak lanjutnya,” jelasnya. Tim menargetkan proses pengangkatan dapat diselesaikan dalam waktu sekitar satu minggu.
Sementara itu, Humas Komunitas Kotasejuk, Sukadi, menyampaikan bahwa pihaknya ikut terlibat dalam kegiatan ekskavasi lanjutan ini. “Alhamdulillah, Kotasejuk bersama tim dari Museum Geologi melakukan ekskavasi lanjutan terhadap fosil Stegodon yang tahun lalu sempat ditemukan dan ditimbun kembali. Tahun ini kami membantu dalam persiapan dan kegiatan lapangan,” ujar Sukadi.
Ia juga berharap agar Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Pusat dapat menindaklanjuti temuan-temuan di kawasan Tritik dengan menjadikannya geosite hingga geopark. “Sebaran fosil di Tritik ini sangat banyak, baik fosil akuatik maupun darat. Kami mendorong agar kawasan ini dijadikan geosite, lalu meningkat menjadi geopark,” katanya.
Temuan Stegodon di Nganjuk ini menjadi salah satu penemuan fosil gajah purba yang paling lengkap secara anatomi di Jawa Timur, sekaligus menegaskan potensi Tritik sebagai kawasan geologi penting di Pulau Jawa.(Tomo)