
KARANGANYAR, WARTAGLOBAL.id -- Seorang pria bernama Andreas Avellinus Aditya Listyawan (43), ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tidak wajar di rumahnya, pada Sabtu siang (20/9/2025). Tim Inafis Polres Karanganyar telah mendatangi lokasi untuk melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Jasad Andreas ditemukan di rumahnya yang berlokasi di Munggur Lor RT 003/RW 014, Kelurahan Bejen, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar. Saat ditemukan, tubuh korban berada di ruang tamu dengan posisi tengkurap dan mengeluarkan darah dari bagian kepala. Di lokasi, polisi juga menemukan muntahan serta celana korban dalam keadaan basah.
Tak hanya di ruang tamu, ceceran darah juga ditemukan di kamar tidur, tepatnya di atas bantal. Hal ini menimbulkan dugaan korban sempat berpindah tempat sebelum akhirnya meninggal di ruang tamu.
Menurut keterangan saksi sekaligus tetangga korban, Susilo (28), jasad Andreas pertama kali ditemukan oleh anaknya sepulang membeli makanan. Saat itu, Andreas sedang sendirian di rumah.
“Anaknya menangis waktu melihat ayahnya sudah tidak bernyawa. Saya datang, posisinya tengkurap, di kepala ada darah. Saya tidak berani mendekat, lalu minta bantuan dua orang untuk membalik tubuhnya. Saat dibalik, badannya sudah dingin,” ungkap Susilo.
Setelah itu, Susilo segera melapor ke ketua RT dan RW setempat, yang kemudian diteruskan ke Polsek Karanganyar. Tak lama berselang, tim Inafis tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
Sehari-hari Andreas dikenal bekerja sebagai sales minyak wangi dan tinggal bersama dua anaknya. Ia disebut sebagai pribadi yang cukup tertutup oleh para tetangganya.
Sebelum ditemukan meninggal, korban sempat bertemu salah satu anaknya sekitar pukul 10.00 WIB untuk menyerahkan kunci rumah. Tak lama kemudian, anaknya pergi membeli makanan. Namun saat kembali, Andreas sudah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Karanganyar, AKP Wikan Sri Kadiyono, menegaskan hasil pemeriksaan tim medis tidak mengindikasikan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.
"Sudah kami dalami bersama tim Inafis dan medis RSUD Karanganyar. Hasil pemeriksaan dokter menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan maupun luka lain yang mengarah ke tindak pidana," ujar AKP Wikan saat dikonfirmasi, Minggu (21/9/2025).
Menurut keterangan dokter jaga RSUD Karanganyar, dr. Fernando, korban mengalami luka sobek pada pelipis sebelah kanan yang diduga akibat benturan dengan lantai. Selain itu, ditemukan bekas muntah di pakaian korban yang bisa disebabkan oleh riwayat penyakit, benturan, atau sumbatan saluran napas.
"Kesimpulannya, tidak ada unsur kekerasan. Keluarga juga telah menerima kematian korban sebagai musibah karena sakit," imbuh Wikan.
Rencananya, jenazah Andreas akan dimakamkan pada Minggu (21/9/2025) pukul 11.00 WIB di Pemakaman Astana Laya, Munggur, Bejen, Karanganyar. (Joko S)