
SRAGEN, WARTAGLOBAL.id --
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Perkumpulan Muda Mudi Kembangan (PMK) Setyo Rukun yang dipimpin oleh Mas Ferry Yulianto menyelenggarakan acara pentas seni meriah yang melibatkan empat RT, yakni RT 40, RT 25, RT 26, dan RT 27. Kegiatan berlangsung pada Sabtu (16/8/2025) mulai pukul 08.15 WIB di RT 25 Dukuh Kembangan, Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.
Acara dipandu oleh pembawa acara Rizki dan Imas, serta dihadiri oleh warga dari empat RT, termasuk Bapak Bayan Kadus Tiga pak Taufik
Kegiatan diawali dengan pengibaran Bendera Merah Putih oleh pasukan Paskibra yang terdiri dari Jovan, Rifan, dan Rafli, kemudian dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan dirigen Aulia.
Setelah itu, pembacaan ayat suci Al-Qur’an dilakukan oleh Fadil dan Kiran, serta lantunan surat An-Naba’ dibawakan oleh murid SDN Sidodadi 2.
Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Panitia, Sabdo, di lnjut sambutan bapak bayan Taufik, yang membuka acara dengan pekik kemerdekaan dan disambut antusias oleh warga yg hadir.
Berbagai acra pemberian hadiah untuk kategori anak"dan dewasa dan undian door press jg diserahkan paniitia, jg turut memeriahkan acara, salah satunya lomba tumpeng yang menjadi daya tarik utama. Dalam lomba ini, RT 27 berhasil meraih Juara 1, disusul RT 25 sebagai Juara 2 dan hadiah secara simbolis diserahkan bapak taufik kepada perwakilan rt pemenang.
acara juga dimeriahkan dengan pentas seni berupa gerak dan lagu, serta tarian tradisional Jawa seperti tari gambyong. Pertunjukan seni ini dibawakan oleh Karang Taruna bersama para pemuda setempat sebagai bentuk pelestarian budaya Jawa di tengah masyarakat.
Ketua Panitia, Sabdo Yuwono, menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya acara ini.
“Alhamdulillah, acara peringatan HUT ke-80 RI tahun ini berjalan lancar dan penuh semangat kebersamaan. Kami sangat bangga melihat antusias warga dari empat RT yang hadir. Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan rasa cinta tanah air, mempererat persaudaraan antarwarga, sekaligus melestarikan budaya Jawa lewat pentas seni yang ditampilkan anak-anak muda,” ujarnya.
Acara ditutup dengan pembagian hadiah kepada para pemenang lomba serta ramah tamah, menciptakan suasana hangat, penuh persaudaraan, dan kebersamaan di antara warga. (Joko S)