
SOLO, WARTAGLOBAL.id -- Ketegangan nyaris pecah di Ring Road Mojosongo, Solo, Minggu, (27/7/25) dini hari. Namun, berkat kecepatan dan respons sigap Tim Sparta Sat Samapta Polresta Surakarta, bentrokan yang diduga melibatkan dua kelompok perguruan silat berhasil dicegah sebelum terjadi.
Kejadian bermula dari laporan masyarakat yang masuk ke Call Center Tim Sparta. Dalam laporan tersebut, warga menyampaikan kekhawatiran atas gerak-gerik mencurigakan sekelompok pemuda yang terlihat berkelompok di wilayah yang kerap menjadi titik rawan konflik.
Tanpa menunggu lama, Tim Sparta segera bergerak menyisir lokasi yang disebutkan.
“Begitu informasi kami terima, anggota langsung kami kerahkan ke lokasi. Dalam perjalanan menuju titik laporan, tim mendapati rombongan pemuda dalam jumlah cukup besar melintas dari arah utara Jalan Brigjen Katamso,” jelas Kasat Samapta Polresta Surakarta, Kompol Edi Sukamto, Minggu (27/7/25) pagi.
Petugas mendapati bahwa gelagat rombongan itu mengarah pada potensi gangguan keamanan. Tanpa konfrontasi, tim melakukan tindakan preventif dan mengamankan enam pemuda untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Dari hasil interogasi awal, keenam pemuda yang diamankan mengakui keterkaitannya dengan salah satu perguruan silat. Mereka mengungkap rencana malam itu adalah mencari kelompok rival yang kabarnya hendak menyerang lebih dulu.
“Mereka bergerak dengan niat membalas atau mencegah serangan lebih dulu. Saat tidak bertemu lawan di titik awal, mereka berpindah ke beberapa lokasi lain,” jelas Kompol Edi.
Namun niat itu keburu terendus. Sebelum pertemuan antarkelompok sempat terjadi, Tim Sparta sudah membubarkan rombongan dan mengamankan mereka ke Mapolresta Surakarta.
Pihak kepolisian juga menemukan bukti digital berupa percakapan di grup WhatsApp yang menguatkan dugaan adanya koordinasi untuk bentrokan.
Kejadian ini menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kondusivitas kota melalui pelaporan dini. Tim Sparta sendiri selama ini dikenal sebagai garda terdepan dalam penanganan gangguan Kamtibmas di wilayah Surakarta.
“Kami sangat mengapresiasi partisipasi masyarakat. Ini membuktikan bahwa kolaborasi antara warga dan aparat bisa mencegah potensi konflik sebelum terjadi,” ujar Kompol Edi.
Polresta Surakarta menegaskan akan terus memantau dinamika antarperguruan dan mengedepankan pendekatan preventif serta pembinaan agar insiden serupa tidak terulang. Upaya patroli malam dan pengawasan titik rawan terus ditingkatkan, termasuk pendekatan persuasif kepada komunitas bela diri. (Joko S)