Ir Budi Dharmawan, Rampas Paksa Tanah Milik Warga Temanggung - Warta Global Jatim

Mobile Menu

Top Ads

Klik

Berita Update Terbaru

logoblog

Ir Budi Dharmawan, Rampas Paksa Tanah Milik Warga Temanggung

Monday, 7 July 2025

Rampas Paksa Tanah Milik Warga Temanggung 45 Hektar


Jahatnya Ir Budi Dharmawan, Rampas Paksa Tanah Milik Warga Temanggung 45 Hektar

TEMANGGUNG, WARTAGLOBAL.id --
Tak disangka dan dinyana dibalik popularitas dan nama baiknya di publik ternyata ia seorang "Raja Tega". Ir Budi Dharmawan dikenal sebagai Direktur dan pemilik PT Cengkeh Zanzibar sang pelopor perkebunan buah modern di Jawa Tengah. Tanah seluas kurang lebih 45 hektar milik warga desa Selosabrang, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah diserobot.

Cara yang dilakukan sangat tidak manusiawi, alias sadis. Menurut praktisi hukum cara tersebut masuk kategori tindak pidana murni.

Menurut Jhoni  salah satu ahli waris tanah tersebut menceritakan, peristiwa tersebut terjadi tahun 1975 lalu. "Saat itu tengah malam sekitar pukul 01.00 WIB dini hari disaat ayahnya Suparno sedang sakit didatangi oleh tiga orang, salah satunya diduga Ir Budi Dharmawan bersama dua oknum lainya berseragam loreng khas pakean TNI memakai masker penutup wajah. Satu orang membawa senapan otomatis laras panjang.

Ketiga orang tersebut memaksa keluarga Suparno menanda tangani surat pernyataan yang isinya diduga bersedia pergi dari rumah beserta seluruh anggota keluarga. Malam itu kedaan remang remang karena rumah hanya berpenerangan lampu minyak tanah (Teplok).


Lebih lanjut Jhoni yang saat itu berusia 10 tahun dan kakaknya, Andri 15 tahun menceritakan, "Malam itu ibu dan anak anak disuruh minggir ke pojok rumah, kemudian ayah saya dipaksa tanda tangan. Bapak tidak membaca isi surat selain sedang sakit, suasana agak gelap dan ketakutan," ujar  Jhoni.

Tapi malam itu ia masih mendengar perintah agar bapak dan seluruh anggota keluarga harus segera mengosongkan rumah dan pergi, tutur Jhoni dengan raut wajah berkaca kaca, mengenang peristiwa yang menakutkan itu.

Lebih lanjut Jhoni menceritakan, "malam itu benar benar mencekam, takut sekali. Dikira perampok karena dua hari sebelumnya terjadi perampokan yang menimpa keluarga Tamsir warga desa Bejen, seisi rumah dikuras dan Tamsir diikat di pohon  perkebunan," ujarnya.

Bagaimana kejadian sadis dan memilukan selanjutnya? Ikuti beritanya hanya di Warta Global.

(AGS)

Klik