BATU. Jatim wartaglobal.id - Sebuah peristiwa tanah longsor terjadi di Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu, Jawa Timur, pada Selasa malam, 31 Desember 2024, sekitar pukul 19.15 WIB. Peristiwa ini mengakibatkan satu rumah di Villa Bukit Syakila 12 ambruk, namun beruntung tidak ada korban jiwa.
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu langsung terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan penanganan pasca longsor. Mereka dibantu oleh warga sekitar untuk membersihkan sisa-sisa material longsor dan mengevakuasi barang-barang milik penghuni rumah yang hancur.
Menurut keterangan warga yang enggan disebutkan namanya, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak sore hari menjadi penyebab utama terjadinya tanah longsor. "Hujan deras sejak sore, mungkin tanahnya sudah jenuh air, akhirnya longsor," ujar warga tersebut.
Meskipun tidak ada korban jiwa, namun beberapa penghuni rumah mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Berdasarkan data BPBD Kota Batu, korban yang dirawat di rumah sakit HASTABRATA Batu adalah:
1. Raja Romario Silaban (33 tahun), alamat Jalan Melati 132, Pondok Melati, Kota Bekasi.
2. Noviasna Silitonga (60 tahun).
3. Rachel Immanuella Silaban (32 tahun), alamat Jalan Alam Raya D1 No 29, Bekasi.
4. Tumbur Harianja (34 tahun).
5. Clarissa Gloria Harianja (3 tahun).
6. Lionel Benjamin Messi Harianja (1,5 tahun).
Tim medis di rumah sakit langsung memberikan penanganan intensif kepada para korban. Kondisi mereka saat ini dilaporkan stabil dan terus dipantau oleh tim medis.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi warga Kota Batu, khususnya di daerah rawan longsor, untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam. Hujan deras yang terjadi belakangan ini meningkatkan risiko tanah longsor, sehingga masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan dari BPBD Kota Batu.
BPBD Kota Batu juga menghimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda potensi bencana, seperti retakan tanah, penurunan permukaan tanah, atau aliran air yang tidak biasa. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan saling membantu, diharapkan dapat meminimalisir risiko dan dampak bencana alam.
fir