Sampah Menumpuk, Audensi dengan DLH Pekalongan Tak Digubris, Bintang Adhiyaksa Siap Laporkan ke APH - Warta Global Jatim

Mobile Menu

Entertainment

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Sampah Menumpuk, Audensi dengan DLH Pekalongan Tak Digubris, Bintang Adhiyaksa Siap Laporkan ke APH

Wednesday, 10 September 2025
Bintang Adhiyaksa saat berkunjung ke kantor DLH menyampaikan permasalahan sampah yang menumpuk, Selasa (9/9/25).

PEKALONGAN KOTA, WARTAGLOBAL.id --
Permasalahan sampah di Kota Pekalongan terus menjadi sorotan. Ketua Umum Bintang Adhiyaksa, Didik Pramono S.H., menegaskan akan melaporkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan ke aparat penegak hukum (APH) jika permohonan audensi pada 2 September 2025 lalu tidak ditindaklanjuti.

Didik bersama timnya mendatangi kantor DLH pada Senin (8/9/2025) pukul 09.00 WIB sesuai jadwal audensi. Namun, ia menilai pihak DLH tidak memberikan penjelasan memadai.

“Saya mendatangi kantor DLH, malah kepala dinas keluar tanpa memberikan kabar, dan sekdin juga tidak menemui kami. Ada apa dengan DLH?," kata Didik, Selasa (9/9/25).

Menurutnya, persoalan sampah yang menumpuk di Kota Pekalongan harus diimbangi dengan perhatian serius terhadap keselamatan para pekerja lapangan.
Bintang Adhiyaksa melalukan peninjauan lapangan dan memotret sampah yang menumpuk di Pekalongan Kota.

“Kita harus memperhatikan pekerjanya. Prinsipnya kerja sehat, pulang sehat bersama keluarga. Saya akan memperjuangkan agar pekerja DLH benar-benar terlindungi secara safety dalam bekerja,” tegasnya.

Didik juga menyampaikan apresiasi terhadap petugas pengangkut sampah yang setiap hari membersihkan lingkungan kota.

“Kita harus berterima kasih kepada mereka. Tapi kami juga akan mengawasi kinerja DLH, apakah sudah menerapkan standar K3 sesuai SOP atau belum,” tambahnya.

K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup pencegahan kecelakaan, perlindungan kesehatan, dan penciptaan lingkungan kerja yang aman. Unsur K3 meliputi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm, sarung tangan, kacamata, hingga pakaian pelindung, serta analisis potensi bahaya fisik, kimia, biologis, maupun mekanis.

Terpisah, seorang staf resepsionis DLH Kota Pekalongan menuturkan bahwa ketidakhadiran pimpinan bukan karena menghindar. “Tidak ada pesan dari kepala dinas atau sekdin. Bapak kepala dinas baru saja keluar karena ada rapat,” katanya. (ARI)