SRAGEN, WARTAGLOBAL.id -- Pasca bentrokan antar perguruan silat, para tokoh perguruan silat di Sragen melakukan deklarasi damai yang diprakarsai Polres Sragen. Deklarasi ini ditandai dengan penandatanganan surat kesepakatan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi bergerak cepat dengan mempertemukan empat perguruan silat besar di Sragen, yakni PSHT Cabang Sragen Pusat Madiun, PSHT Cabang Sragen, IKSPI Kera Sakti, dan PSNU Pagar Nusa.
Acara digelar di Hall Sibara Mapolres Sragen, pada Sabtu, 1 Februari 2025, dihadiri para tokoh pencak silat yang berkomitmen menjaga persaudaraan, menghindari konflik, serta tidak terlibat dalam tindakan kriminal.
“Surat kesepakatan tersebut adalah wujud komitmen bersama untuk menjadikan perguruan pencak silat sebagai garda terdepan dalam menjaga perdamaian, bukan sumber konflik,” ujar AKBP Petrus saat dihubungi, Senin (3/2/25).
Kesepakatan mencakup menjaga keamanan dan ketertiban, memberikan teladan bagi masyarakat, serta menolak tindakan provokatif, penganiayaan, dan perusakan. Penggunaan atribut yang menyinggung perguruan lain dilarang, begitu pula aksi balas dendam dalam bentuk pengerusakan simbol perguruan.
Kapolres juga menekankan bahwa setiap pelanggaran hukum akan ditangani secara profesional oleh kepolisian dan mengimbau agar masyarakat tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. Para tokoh perguruan silat menyambut baik kesepakatan ini dan berkomitmen menyosialisasikannya kepada seluruh anggota demi menjaga nama baik pencak silat dan keharmonisan masyarakat.
Diharapkan deklarasi ini menjadi awal harmonisasi antar perguruan silat di Sragen dan mencegah konflik serupa di masa mendatang.
(Joko Susilo)
KALI DIBACA