SRAGEN, WARTAGLOBAL.id -- Hari Jadi Kabupaten Sragen yang ke-278, jatuh pada 27 Mei, menjadi peringatan terakhir di bawah kepemimpinan Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Selama dua periode kepemimpinannya, tantangan terbesar yang dihadapi adalah pengentasan kemiskinan, masalah yang membutuhkan biaya besar dan belum pernah benar-benar tuntas.
Peringatan tahun ini dirayakan dengan serangkaian kegiatan, mulai dari upacara, karnaval, hingga konser musik yang menampilkan penyanyi Judika. Malam sebelumnya, diadakan malam tirakatan di Petilasan Krikilan sebagai bagian dari rangkaian acara.
Bupati Yuni, dalam evaluasinya, menekankan bahwa penurunan angka kemiskinan menjadi prioritas utama selama masa kepemimpinannya. Kabupaten Sragen dikenal memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di eks Karesidenan Surakarta.
"Kami sejak periode pertama terus berupaya, turunnya cukup signifikan. Tapi kembali dihantam pandemi. Jadi untuk pemimpin berikutnya, kemiskinan masih menjadi PR, tetap menjadi prioritas utama menanggulangi kemiskinan," jelas Yuni saat dihubungi, Senin (27/5/24).
Yuni juga menjelaskan bahwa telah ada beberapa sistem yang diterapkan untuk mengentaskan kemiskinan. Meski data dari tingkat RT lebih akurat, kebijakan tetap berdasarkan sampling dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Kami sudah kerjasama dengan BPS dan sudah sampaikan untuk memastikan pendampingan petugas dan sebagainya," tambahnya.
Program Tuntas Kemiskinan (Tumis) yang saat ini dijalankan, menyasar desa-desa dengan kemiskinan ekstrem. Namun, program ini membutuhkan anggaran tinggi, yaitu sekitar Rp 1,9 miliar hingga Rp 2,5 miliar per desa, yang belum cukup untuk mengatasi kemiskinan absolut.
Pendekatan peningkatan kualitas SDM dianggap kunci oleh Yuni. Kadang anak-anak sudah mandiri, tetapi orang tua enggan dicoret dari daftar KK miskin karena khawatir kehilangan bantuan.
"Semoga pemimpin baru nanti punya formula yang lebih jitu," harap Yuni.
Selain kemiskinan, Yuni juga menyoroti infrastruktur di Sragen, terutama di tingkat pedesaan, yang perlu perhatian lebih. Saat ini, infrastruktur tingkat kabupaten sudah mencapai 84 persen, tinggal meneruskan untuk capaian maksimal.
Di sektor kesehatan, Sragen sudah mencapai universal coverage, namun Yuni menekankan pentingnya membudayakan hidup bersih dan sehat agar dana BPJS tidak hanya terserap untuk pengobatan kuratif.
"Harus pola hidup sehat digaungkan di masyarakat," pungkas Yuni.
(Joko Susilo)