Kasus Bom Molotov di Wonogiri Berakhir Restorative Justice, Delapan Pelajar Jalani Pembinaan - Warta Global Jatim

Mobile Menu

Entertainment

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Kasus Bom Molotov di Wonogiri Berakhir Restorative Justice, Delapan Pelajar Jalani Pembinaan

Monday, 8 September 2025
Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo bersama Plt Kajari Wonogiri Tjut Zelvira dan Sekda Wonogiri FX Pranata, Senin (8/9/25)

WONOGIRI, WARTAGLOBAL.id -- Kasus delapan pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Wonogiri yang sempat diamankan polisi karena diduga hendak membuat kericuhan akhirnya diselesaikan melalui jalur Restorative Justice. 

Mereka resmi menuntaskan program pembinaan dan aksi sosial yang digelar Polres Wonogiri bersama Forkopimda di Rumah Perlindungan Sosial–Laboratorium Dinsos Wonogiri, Senin (8/9/2025).

Program tersebut menjadi titik balik bagi para pelajar yang sebelumnya membuat geger setelah kedapatan membawa botol kaca diduga bom molotov dan perlengkapan aksi anarkis.

Dari penyelidikan polisi, rencana mereka adalah melakukan vandalisme dengan target Mapolsek Wonogiri dan kantor DPRD Wonogiri.

Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo menjelaskan, kasus ini berawal dari penangkapan delapan pelajar pada Minggu (31/8/2025). Selain mereka, polisi juga mengamankan seorang pemuda berinisial AS alias K (21), warga Kecamatan Ngadirojo, yang diduga menjadi provokator dengan menyebarkan ajakan anarkis melalui grup WhatsApp “Wonogiri Thrift” dan pamflet bernada provokasi.

“Kesempatan ini harus dijadikan titik balik. Gunakan energi untuk hal-hal positif, bukan sebaliknya,” tegas Kapolres.

Selama tujuh hari, mulai 1–7 September 2025, para pelajar menjalani karantina dan pembinaan dengan pendekatan humanis, persuasif, dan religius. Kegiatan mereka diisi ibadah, olahraga, belajar, serta aksi sosial.

Kepala Dinsos Wonogiri, Anton Tiyas Harjanto, menekankan bahwa pembinaan ini bertujuan membangun tanggung jawab sosial dan karakter positif agar anak-anak siap kembali ke masyarakat.

Sekda Wonogiri, FX. Pranata, yang hadir mewakili Bupati, menegaskan bahwa para pelajar tetap merupakan generasi penerus bangsa.

Hal senada juga disampaikan Plt. Kajari Wonogiri, Tjut Zelvira Nofani, yang menekankan pentingnya pembinaan agar anak-anak tidak mengalami stigma negatif di sekolah maupun lingkungan.

Salah satu peserta, AAS, mengaku menyesali perbuatannya. Para orang tua pun menyampaikan apresiasi kepada Polri dan Forkopimda atas kesempatan pembinaan yang diberikan. (Joko S)