Pelaku Penembakan di Temas Mengaku Bertindak karena Halusinasi, Polres Batu Ungkap Kasus Kurang dari 12 Jam - Warta Global Jatim

Mobile Menu

Entertainment

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Pelaku Penembakan di Temas Mengaku Bertindak karena Halusinasi, Polres Batu Ungkap Kasus Kurang dari 12 Jam

Friday, 11 October 2024
Jatim wartaglobal.id - Kota Batu, Jawa Timur - Polres Batu berhasil mengungkap kasus penembakan yang terjadi di Temas, Kota Batu, dalam waktu kurang dari 12 jam. Pelaku, MS (52), seorang warga Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, ditangkap pada Kamis malam (10/10) di wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
 
Penangkapan ini mengungkap fakta mengejutkan, karena MS mengaku telah melakukan aksi serupa hanya sepekan sebelumnya. Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, S.H., S.I.K., M.Si., menjelaskan bahwa pelaku telah melakukan penembakan di dua lokasi berbeda.
 
Aksi pertama terjadi di lampu merah, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, pada Selasa lalu (1/10). Korban, AS (27), seorang warga Desa Petingsari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, mengalami luka tembak di tangan. Aksi kedua terjadi pada Kamis (10/10), dengan korban seorang penjual bakso berinisial AS (38), yang mengalami luka tembak di dada bagian kiri.
 
Dalam pemeriksaan, MS mengaku tidak mengenal korban dan tidak memiliki dendam pribadi. Ia menyatakan bahwa dirinya merasa seperti dibayang-bayangi ketakutan atau halusinasi, sehingga melakukan penembakan. "Pelaku mengatakan dirinya merasa seperti dibayang-bayangi ketakutan atau halusinasi, sehingga kami akan mendalami kondisi mentalnya dengan bantuan tim ahli," ujar AKBP Andi Yudha.
 
Lebih lanjut, Kapolres Batu mengungkapkan bahwa MS mendapatkan senjata api rakitan dari hasil belajar otodidak melalui konten di media sosial. "Pelaku merakit senjata api tersebut dengan biaya sekitar Rp 2,7 juta setelah melihat tutorial di media sosial," tambahnya.
 
Polres Batu akan terus menyelidiki motif dan kondisi psikologis pelaku serta memperkuat pengawasan terhadap peredaran informasi yang berpotensi membahayakan masyarakat di media sosial. Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk berhati-hati dalam mengakses informasi di media sosial, terutama yang berkaitan dengan pembuatan senjata api.
 
Kasus ini juga menunjukkan pentingnya penanganan kesehatan mental di masyarakat. Halusinasi yang dialami pelaku dapat menjadi faktor pemicu tindakan kekerasan. Pihak kepolisian dan instansi terkait perlu meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan gangguan jiwa di masyarakat.
 
Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar. Masyarakat diharapkan dapat melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan hal yang mencurigakan atau potensi bahaya.
 
Polres Batu berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Pihak kepolisian akan terus berupaya untuk mengungkap kasus-kasus kejahatan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.

fir